Pendidikan seks yang baik dan benar memang masih menjadi dilemma,
di satu sisi sebagian orang berharap akan dapat memahami persoalan seks secara
lebih terbuka dan menyeluruh, tapi di sisi yang lain sebagian orang justru
khawatir jika persoalan seks dibicarakan terlalu terbuka akan membawa dampak negative.
Misalnya; mewabahnya budaya seks bebas di kalangan anak muda atau di bawah
umur.
Nah, cerita yang satu ini mungkin menggambarkan betapa
pendidikan seks yang baik dan benar itu tidak tersosialisasikan dengan baik,
terutama bagi orang-orang pedesaan.
Ceritanya begini; sepasang pengantin baru, sebut saja Si
Jajang dan Si Entin, baru saja melangsungkan pernikahan. Karena mereka berdua
belum berkeinginan untuk mempunyai anak maka mereka menuruti saran dari bidan
setempat untuk memakai alat kontrasepsi berupa Kondom.
“Pokoknya selama Akang Jajang selalu memakai kondom maka aku
nggak bakalan hamil!” ucap Entin menjelaskan fungsi kondom kepada suaminya.
Setelah melewati hari ke-10, Si Jajang berpamitan untuk
mencari nafkah dengan cara merantau ke Jakarta. Dan selama 3 bulan di Ibu Kota
itu Si Jajang selalu bergumam sendiri.
“Kalau kondom ini dilepas kira-kira Si Entin bakal hamil, nggak
yach?” gumam si Jajang sambil memegangi alat kelaminnya yang masih berbalut
kondom sejak pergi dari rumahnya di desa 3 bulan yang lalu.
Sebab dia selalu ingat kata-kata terakhir sang istri; “Selama
Akang Jajang pake’ kondom maka saya nggak bakal hamil..!”
Mau aja tuh lakinya di kibulin istrinya hahahaha..
BalasHapus